KAUR – Kisah memilukan datang dari Desa Tebing Rambutan, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur. Seorang anak perempuan bernama Rica (12) hingga kini belum pernah merasakan bangku sekolah. Bukan karena tidak mau belajar, melainkan karena kondisi ekonomi keluarga yang serba keterbatasan.
Ayahnya, Rustam, telah empat tahun mengalami kelumpuhan. Ia tidak mampu lagi berjalan apalagi bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup. Kondisi itu membuat Rica harus menjadi tulang punggung keluarga di usia yang masih sangat belia.
Menurut keterangan warga sekitar, kehidupan sehari-hari Rica dan ayahnya hanya bergantung pada bantuan tetangga. Rica kadang meminta makanan atau membantu pekerjaan ringan warga sesuai kemampuan, sekadar untuk bisa bertahan hidup.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jangankan mencari uang, berjalan keluar rumah saja saya sudah tidak mampu,” ungkap Rustam dengan suara lemah.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian, setidaknya agar masa depan anak nya tidak terputus begitu saja.
“Saya ingin ia sekolah, ia juga ingin sekolah. Namun saya benar-benar tidak mampu membiayai dan sekolah letaknya jauh, harus diantar jemput. Semoga ada bantuan untuk meringankan beban kami,” tutupnya penuh harap.
Kini, masyarakat berharap tangan-tangan dermawan dan perhatian pemerintah bisa hadir untuk membuka harapan baru bagi Rica. Pendidikan adalah hak setiap anak, termasuk bagi anak yang sedang berjuang seperti dirinya.
Penulis : Johan
Editor : Zoni ap




