BINTUHAN – Lapangan merdeka bintuhan adalah salah satu lapangan olahraga yang berada di pusat kota bintuhan, kabupaten kaur, provinsi bengkulu. Lapangan ini memiliki luas sekitar 1,5 hektar dan dilengkapi dengan fasilitas seperti lapangan sepak bola, lapangan voli, dan tempat hiburan masyarakat di sohe hari, Lapangan ini juga menjadi tempat berolahraga bagi masyarakat kaur, terutama pecinta bola.
Namun, belakangan ini kondisi lapangan merdeka bintuhan menjadi memprihatinkan karena banyaknya rumput yang kini mulai tumbuh besar. Rumput-rumput liar ini mengganggu keindahan dan kenyamanan lapangan. Bahkan, beberapa rumput sudah tidak enak pandang Hal ini sangat di keluhkan oleh kalangan masyarakat dan juga pecinta bola, yang merasa lapangan menjadi tidak layak untuk digunakan.
Menurut Ketua APDESI Asep Rianto Kecamatan Kaur selatan, sikap ketidak pertanggung jawaban kadis DLH Kabupaten Kaur terkesan memalukan pemda kabupaten kaur. Ia mengatakan bahwa hal tersebut sudah seharusnya pihak pemerintah melalui dinas lingkungan hidup untuk menyelesaikan permasalahan tentang lingkungan, bahkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) mendapatkan perawatan sebaik mungkin, bukan membiarkan rumput yang seharusnya dipangkas dibiarkan tumbuh liar. Ia juga menuntut agar pihak DLH segera melakukan pemangkasan rumput dan membersihkan lapangan.
Sementara itu, kepala Dinas Lingkungan Hidup Hendri Pahrizal membenarkan bahwa hal tersebut memang tanggung jawab di DLH, akan tetapi untuk tahun ini anggaran di pangkas. Ia mengatakan bahwa tahun 2024 kegiatan RTH untuk kebersihan lapangan di tiadakan. Ia juga mengaku bahwa pihaknya kesulitan untuk mencari tenaga kerja untuk melakukan pemangkasan rumput.
Hal ini tentu saja menjadi ironi, mengingat lapangan merdeka bintuhan adalah salah satu icon kota bintuhan yang seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat. Pada tahun 2023, pemkab kaur bahkan melakukan penataan lapangan merdeka bintuhan menjadi taman kota, dengan harapan dapat mewujudkan wajah kota yang indah dan tertata. Namun, kini lapangan tersebut malah menjadi tempat tumbuh rumput yang tidak terawat.
Dan hal menarik lainnya, sampah yang selama ini seharusnya di angkut setiap minggu kini dibiarkan menumpuk di laman rumah warga.
“Dinas DLH jangan sekedar mau uang iurannya semata, akan tetapi seharusnya juga lebih sigap dalam menanganin sampah, apalagi memasuki peralihan musim,”ujar masyarakat jembatan dua.
Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat sipil, untuk bersama-sama peduli terhadap kondisi lapangan merdeka bintuhan. Lapangan ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga milik masyarakat. Mari kita jaga dan rawat lapangan ini sebagai tempat berolahraga dan bersosialisasi, serta sebagai simbol kota bintuhan yang maju dan berbudaya.
Penulis : Zoni aprizon
Editor : Red