Jembatan Dua, Kaur Selatan – Sudah lebih dari dua minggu, tiang listrik yang nyaris patah di Desa Jembatan Dua, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur, berdiri memprihatinkan. Terletak tepat di depan rumah Sahemi di Dusun Hujung, tiang ini menjadi saksi bisu kekecewaan warga terhadap layanan PLN Rayon Bintuhan.
Sahemi, menyampaikan wan Anyin telah dua kali melaporkan kondisi tiang listrik yang membahayakan ini ke PLN. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan perbaikan yang dilakukan. “Sebelum bulan puasa, saya sudah laporkan. Tapi sampai sekarang, tiangnya masih begitu saja,” keluh Sahemi.
Warga lain yang memilih anonimitas turut menyuarakan kekecewaan serupa. “Di Kaur sering mati lampu, tapi setidaknya ada usaha pembersihan jaringan setiap Sabtu. Kami mengikuti semua itu, berharap listrik menjadi lebih baik. Tapi, mengapa masih seperti ini?” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi ini bukan hanya soal ketidaknyamanan, melainkan juga soal keselamatan. Tiang listrik yang nyaris patah bisa sewaktu-waktu roboh dan menimbulkan bahaya bagi warga. Apalagi, dengan posisinya yang strategis di depan rumah penduduk, risiko kecelakaan semakin tinggi.
PLN Rayon Bintuhan memiliki tanggung jawab untuk merespons laporan warga dengan cepat dan efektif. Warga Jembatan Dua berhak mendapatkan layanan listrik yang tidak hanya terang, tapi juga aman. Mereka menanti bukti nyata dari PLN bahwa keamanan dan kenyamanan pelanggan adalah prioritas.
Kini, mata warga Jembatan Dua tertuju pada PLN. Harapan mereka sederhana: sebuah respons yang tidak hanya datang dari janji, tapi juga tindakan nyata. Karena setiap tiang yang terabaikan, bukan hanya soal listrik yang padam, tapi juga kepercayaan yang luntur.
Penulis : Zoni aprizon
Editor : Zn