Satreskrim Bersama Kejaksaan Negeri Kaur Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Nenek dan Cucu di Kaur

- Penulis

Jumat, 24 Januari 2025 - 14:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TOPIKAR – Satreskrim Polres Kaur bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Kaur menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan sadis terhadap nenek dan cucunya, Bidah (79) dan Yeti (14), warga Desa Jarang Dape, Kecamatan Semidang Gumai, Kabupaten Kaur.

Rekonstruksi ini berlangsung di Mapolres Kaur pada Jumat, 24 Januari 2025, dengan menghadirkan tersangka FA (18). Dalam prosesnya, tersangka mempraktikkan sekitar 80 adegan yang menggambarkan kronologi kejadian. Namun, beberapa adegan mengalami perubahan dari keterangan awal yang sebelumnya disampaikan oleh tersangka.

“Setelah rekonstruksi ini, kami akan kembali melakukan pendalaman terhadap keterangan awal yang diberikan oleh tersangka,” ujar Kapolres Kaur, AKBP Yuriko Fernanda, SH, SIK, MH, melalui Kasat Reskrim AKP Todo Rio Tambunan, S.Th, M.Th.

80 Adegan Dilakukan oleh Tersangka

Menurut AKP Todo Rio Tambunan, semua adegan yang dipraktikkan tersangka dimulai dari saat ia dalam kondisi mabuk, melakukan pencurian, hingga menghabisi nyawa kedua korban secara sadis. “Hasil rekonstruksi ini akan menjadi bahan untuk pengembangan lebih lanjut,” jelasnya.

Motif dan Kronologi Kejadian

FA, warga Desa Penandingan, Kecamatan Kinal, Kabupaten Kaur, mengakui perbuatannya dilakukan seorang diri di bawah pengaruh obat batuk keras jenis Samcodin. Motif pembunuhan ini adalah untuk melakukan pencurian barang milik korban.

Saat kejadian, korban Yeti terbangun dan memergoki aksi tersangka, sehingga ia menghabisi nyawa korban serta neneknya. Dari hasil visum, Yeti mengalami 28 luka tusukan di sekujur tubuhnya, sedangkan neneknya menderita luka sayatan di leher.

Baca Juga :  Pemerintah Kabupaten Kaur Tegaskan Komitmen Jaga Kesehatan Masyarakat

Tersangka Dijerat Pasal Berlapis

Atas perbuatannya, FA dijerat Pasal 339 KUHP tentang pembunuhan yang disertai tindak pidana pencurian, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun. Selain itu, ia juga dikenakan Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 81 Ayat 1, karena sempat melakukan kekerasan seksual terhadap korban Yeti setelah ia meninggal.

Kasus ini menambah daftar panjang tindak kriminal yang terjadi akibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan pihak kepolisian terus mendalami kasus untuk mengungkap fakta-fakta lainnya.

Penulis : Johan

Editor : Zn

Berita Terkait

Panggung Politik Beringin: Gusril Pausi Dihantam Isu, Sekretaris DPD I Tak Tersentuh?
Titik Nol Ketahanan Pangan Desa Arga Mulya, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur
Terseret Ombak Saat Main di Pantai, Remaja Asal Maje Masih Dicari
Parkir Mobil di Pantai Laguna Merpas Kaur Diduga Melebihi Tarif yang Ditetapkan
Proyek Drainase di Gedung Sako 2 Bintuhan: Transparansi Dipertanyakan, Material Bekas Dipakai?
BPS Kabupaten Kaur Gelar Bimtek Satu Data Indonesia untuk Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Data
Pemkab Kaur Gelar Rembuk Stunting 2025, Tegaskan Komitmen Penurunan Angka Stunting
Bupati Kaur Nonjobkan 17 Pejabat, Ini Daftar Lengkapnya
Berita ini 379 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 4 Mei 2025 - 20:15 WIB

Panggung Politik Beringin: Gusril Pausi Dihantam Isu, Sekretaris DPD I Tak Tersentuh?

Minggu, 13 April 2025 - 07:40 WIB

Titik Nol Ketahanan Pangan Desa Arga Mulya, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur

Kamis, 10 April 2025 - 20:04 WIB

Terseret Ombak Saat Main di Pantai, Remaja Asal Maje Masih Dicari

Kamis, 27 Maret 2025 - 08:52 WIB

Proyek Drainase di Gedung Sako 2 Bintuhan: Transparansi Dipertanyakan, Material Bekas Dipakai?

Selasa, 25 Maret 2025 - 12:27 WIB

BPS Kabupaten Kaur Gelar Bimtek Satu Data Indonesia untuk Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Data

Berita Terbaru

Kabupaten Kaur

Terseret Ombak Saat Main di Pantai, Remaja Asal Maje Masih Dicari

Kamis, 10 Apr 2025 - 20:04 WIB