KESEHATAN – Apakah Anda penasaran dengan jenis kelamin bayi Anda? Apakah Anda ingin tahu apakah bayi Anda laki-laki atau perempuan sebelum lahir? Jika ya, Anda mungkin sering mendengar berbagai mitos dan tanda-tanda yang konon bisa membedakan bayi laki-laki dan perempuan saat dalam kandungan.
Namun, seberapa benar mitos-mitos tersebut? Apakah ada perbedaan yang nyata antara bayi laki-laki dan perempuan saat dalam kandungan? Simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya!
Fakta Perbedaan Bayi Laki-Laki dan Perempuan Saat dalam Kandungan
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebenarnya, perbedaan bayi laki-laki dan perempuan saat dalam kandungan tidak terlalu signifikan. Perbedaan yang paling jelas adalah pada alat kelaminnya, yang bisa dilihat melalui pemeriksaan USG. Namun, alat kelamin bayi baru bisa terlihat dengan jelas pada usia kehamilan 18-20 minggu. Sebelum itu, alat kelamin bayi masih belum terbentuk sempurna, sehingga sulit untuk dibedakan.
Selain alat kelamin, ada beberapa perbedaan lain yang bisa dilihat melalui USG, seperti ukuran kepala, bentuk dahi, dan bentuk hidung. Namun, perbedaan-perbedaan ini tidak selalu akurat, karena bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, posisi bayi, dan kualitas USG. Oleh karena itu, cara paling tepat untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah dengan melakukan tes DNA, yang bisa dilakukan sejak usia kehamilan 10 minggu. Tes DNA ini bisa mengambil sampel darah ibu atau cairan ketuban, dan memiliki tingkat akurasi hampir 100%.
Mitos Perbedaan Bayi Laki-Laki dan Perempuan Saat dalam Kandungan
Selain fakta, ada banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang perbedaan bayi laki-laki dan perempuan saat dalam kandungan. Beberapa mitos yang sering didengar adalah:
Bentuk perut ibu hamil. Konon, jika perut ibu hamil bulat dan tinggi, berarti bayi laki-laki. Jika perut ibu hamil lonjong dan rendah, berarti bayi perempuan. Namun, ini tidak benar, karena bentuk perut ibu hamil dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran bayi, posisi bayi, jumlah air ketuban, dan bentuk tubuh ibu.
Detak jantung bayi. Konon, jika detak jantung bayi lebih dari 140 kali per menit, berarti bayi perempuan. Jika detak jantung bayi kurang dari 140 kali per menit, berarti bayi laki-laki. Namun, ini juga tidak benar, karena detak jantung bayi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia kehamilan, aktivitas bayi, dan kondisi kesehatan ibu dan bayi.
Mual dan muntah ibu hamil. Konon, jika ibu hamil sering mual dan muntah, berarti bayi perempuan. Jika ibu hamil jarang mual dan muntah, berarti bayi laki-laki. Namun, ini juga tidak benar, karena mual dan muntah ibu hamil dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kadar hormon, pola makan, stres, dan riwayat kesehatan.
Kesimpulan
Perbedaan bayi laki-laki dan perempuan saat dalam kandungan tidak terlalu besar, kecuali pada alat kelaminnya. Perbedaan lain yang bisa dilihat melalui USG tidak selalu akurat, dan bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Mitos-mitos yang beredar di masyarakat tentang perbedaan bayi laki-laki dan perempuan saat dalam kandungan juga tidak memiliki dasar ilmiah, dan tidak bisa dijadikan acuan. Cara paling tepat untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah dengan melakukan tes DNA, yang bisa dilakukan sejak usia kehamilan 10 minggu.
Penulis : Red