Topikar – Ratusan tenaga kesehatan (nakes) dari RSUD dan puskesmas di Kabupaten Kaur melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kaur, Senin, 13 Januari 2025. Mereka menuntut pemerintah daerah segera menyelesaikan status tenaga honorer yang tidak lulus seleksi PPPK 2024, serta meminta pengangkatan langsung tanpa seleksi ulang.
Dalam aksi tersebut, para nakes yang tergabung dalam kelompok Persatuan Nakes R3 Kabupaten Kaur menyampaikan aspirasi mereka. Koordinator aksi, Ariko Bintara, S.Kep., mengatakan bahwa pihaknya meminta DPRD Kaur untuk mendesak pejabat kepala daerah segera menyelesaikan status R3 tenaga kesehatan yang belum mendapatkan kepastian.
“Kami seluruh honorer tenaga kesehatan yang telah mengikuti seleksi PPPK 2024, tetapi tidak lolos, meminta kepada DPRD untuk menyampaikan kepada pejabat kepala daerah agar menuntaskan status kami sebagai R3,” ujar Ariko saat memimpin aksi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga mendesak DPRD untuk segera menyurati BKPSDM Kabupaten Kaur agar menambah usulan formasi ke BKN dan Kementerian PAN-RB. Usulan ini diharapkan dapat mengakomodasi tenaga honorer R3 menjadi tenaga penuh waktu (full-time) di berbagai instansi kesehatan sesuai kebutuhan daerah.
Ariko menambahkan, usulan tersebut harus disampaikan paling lambat 15 Januari 2025 sesuai instruksi pusat. “Kami sangat kecewa dengan sedikitnya formasi yang diusulkan untuk tenaga kesehatan. Padahal, kebutuhan di lapangan masih tinggi,” ungkapnya.
Para nakes juga meminta agar kebijakan pengangkatan honorer memperhatikan masa kerja dan pengabdian tenaga kesehatan. “Jangan sampai tenaga honorer baru justru didahulukan. Kami sudah lama mengabdi, dan hal ini harus menjadi prioritas dalam pengangkatan,” tegas Ariko.
Jika tuntutan mereka tidak mendapat kepastian hingga batas waktu yang ditentukan, para nakes berencana menggelar aksi lanjutan. Mereka berharap DPRD Kaur bersama pemerintah daerah dapat mengawal proses pengangkatan tenaga honorer R3 menjadi tenaga penuh waktu dengan segera.
“Kami percaya kepada bapak dan ibu pimpinan dewan yang terhormat untuk bersama kami mengawal kebijakan ini. Jika tidak, kami siap menggelar aksi lanjutan,” tutup Ariko.
Penulis : Johan
Editor : Zn