BINTUHAN – Warga Desa Pasar Baru, Kecamatan Kaur Selatan, Bengkulu, merasa terganggu dengan adanya aktivitas tetangga mereka yang membakar Batok kelapa diduga untuk dijadikan arang. Kejadian ini sudah berlangsung lama, dan sudah pernah dilaporkan ke pihak berwajib meminta agar aktivitas pembakaran tersebut jangan sampai mengganggu orang lain. Namun, hingga kini belum ada tindakan konkret dari pihak terkait.
Salah satu warga yang terdampak, Doni, menyampaikan bahwa keluarganya sangat terganggu dengan aktivitas pembakaran tersebut. Asap yang dihasilkan dari pembakaran Batok kelapa masuk ke rumahnya, sehingga menyebabkan keluarganya sulit bernafas, terutama istri yang baru melahirkan dan anak yang masih kecil.
“Aktivitas tetangga tersebut benar-benar mengganggu kami. Saya punya istri yang baru lahiran, dan anak yang masih kecil. Kesehatan kami merasa terganggu dengan hal tersebut. Kenapa tidak asap yang dihasilkan dari olahan arang dari patok kelapa masuk ke rumah kami?” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Doni menambahkan, ia juga sudah melaporkan hal tersebut ke pemerintahan desa Pasar Baru, dan mendapat sambutan yang cukup baik. Akan tetapi, sampai sekarang di lapangan belum juga ada tindak lanjut. Hal tersebut bahkan sudah cukup lama.
“Kami melaporkan hal tersebut ke pemerintahan desa Pasar Baru, akan tetapi sampai sekarang belum juga ada tindak lanjutnya. Bahkan kami juga melaporkan hal tersebut ke polsek Kaur Selatan, sambutan nya juga cukup baik, akan tetapi sampai sekarang juga belum ada tindak lanjut di lapangan,” ungkapnya.
Doni juga menyampaikan harapannya agar segera ditindaklanjuti, karena ini sudah masuk ke ranah yang sangat meresahkan dan mengganggu warga lain. Ia khawatir jika ini terus berlanjut, akan timbul hal-hal yang tidak diinginkan karena ia sudah sangat muak dengan hal tersebut.
“Saya berharap pihak berwajib juga secepatnya menindaklanjuti hal tersebut karena sudah sangat mengganggu. Jangan sampai nanti timbul hal-hal yang tidak diinginkan karena kami sudah sangat muak dengan hal tersebut. Saya punya anak yang masih bayi, kalau ini tetap berlanjut apa jadinya nantinya? Pihak pemerintahan desa kami berharap segera tindaklanjuti juga. Kami berhak atas kenyamanan di desa ini,” tambahnya.
Penulis : Zoni aprizon
Editor : Zn