Asap Pembakaran Batok Kelapa Bikin Warga Desa Pasar Baru Sesak Nafas

- Penulis

Senin, 19 Februari 2024 - 10:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BINTUHAN – Warga Desa Pasar Baru, Kecamatan Kaur Selatan, Bengkulu, merasa terganggu dengan adanya aktivitas tetangga mereka yang membakar Batok kelapa diduga untuk dijadikan arang. Kejadian ini sudah berlangsung lama, dan sudah pernah dilaporkan ke pihak berwajib meminta agar aktivitas pembakaran tersebut jangan sampai mengganggu orang lain. Namun, hingga kini belum ada tindakan konkret dari pihak terkait.

Salah satu warga yang terdampak, Doni, menyampaikan bahwa keluarganya sangat terganggu dengan aktivitas pembakaran tersebut. Asap yang dihasilkan dari pembakaran Batok kelapa masuk ke rumahnya, sehingga menyebabkan keluarganya sulit bernafas, terutama istri yang baru melahirkan dan anak yang masih kecil.

“Aktivitas tetangga tersebut benar-benar mengganggu kami. Saya punya istri yang baru lahiran, dan anak yang masih kecil. Kesehatan kami merasa terganggu dengan hal tersebut. Kenapa tidak asap yang dihasilkan dari olahan arang dari patok kelapa masuk ke rumah kami?” ujarnya.

Doni menambahkan, ia juga sudah melaporkan hal tersebut ke pemerintahan desa Pasar Baru, dan mendapat sambutan yang cukup baik. Akan tetapi, sampai sekarang di lapangan belum juga ada tindak lanjut. Hal tersebut bahkan sudah cukup lama.

“Kami melaporkan hal tersebut ke pemerintahan desa Pasar Baru, akan tetapi sampai sekarang belum juga ada tindak lanjutnya. Bahkan kami juga melaporkan hal tersebut ke polsek Kaur Selatan, sambutan nya juga cukup baik, akan tetapi sampai sekarang juga belum ada tindak lanjut di lapangan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Liburan Idulfitri 1445 Hijriah: Pantai Laguna Samudra Kaur Dipadati Pengunjung

Doni juga menyampaikan harapannya agar segera ditindaklanjuti, karena ini sudah masuk ke ranah yang sangat meresahkan dan mengganggu warga lain. Ia khawatir jika ini terus berlanjut, akan timbul hal-hal yang tidak diinginkan karena ia sudah sangat muak dengan hal tersebut.

“Saya berharap pihak berwajib juga secepatnya menindaklanjuti hal tersebut karena sudah sangat mengganggu. Jangan sampai nanti timbul hal-hal yang tidak diinginkan karena kami sudah sangat muak dengan hal tersebut. Saya punya anak yang masih bayi, kalau ini tetap berlanjut apa jadinya nantinya? Pihak pemerintahan desa kami berharap segera tindaklanjuti juga. Kami berhak atas kenyamanan di desa ini,” tambahnya.

 

Penulis : Zoni aprizon

Editor : Zn

Berita Terkait

Kapolsek Maje dan Bhabinkamtibmas Tinjau Lahan Jagung, Serahkan Bantuan kepada Petani
Problematika Pemberantasan Peredaran Minuman Keras (MIRAS): Penjual Harus Ikut Bertanggung Jawab
Ratusan Nakes di Kaur Demo Tuntut Pengangkatan Honorer R3 Tanpa Seleksi Ulang
Polres Kaur Gelar Konferensi Pers Terkait Pembunuhan Nenek dan Cucu di Desa Karang Dapo
144 Sertifikat PTSL Dibagikan, Desa Jembatan Dua Jadi Contoh Digitalisasi Pertanahan
Foto Terduga Pelaku Pembunuhan Nenek dan Cucu Picu Amarah Warga
Kapolres Kaur Konfirmasi Penangkapan Dua Pelaku Pembunuhan Nenek dan Cucu, Motif Masih Dalam Penyidikan
PWI Kabupaten Kaur Dukung Penuh Polres Kaur Ungkap Kasus Dugaan Pembunuhan di Desa Karang Dapo
Berita ini 440 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 22:47 WIB

Kapolsek Maje dan Bhabinkamtibmas Tinjau Lahan Jagung, Serahkan Bantuan kepada Petani

Senin, 13 Januari 2025 - 22:22 WIB

Ratusan Nakes di Kaur Demo Tuntut Pengangkatan Honorer R3 Tanpa Seleksi Ulang

Senin, 13 Januari 2025 - 12:49 WIB

Polres Kaur Gelar Konferensi Pers Terkait Pembunuhan Nenek dan Cucu di Desa Karang Dapo

Jumat, 10 Januari 2025 - 19:32 WIB

144 Sertifikat PTSL Dibagikan, Desa Jembatan Dua Jadi Contoh Digitalisasi Pertanahan

Selasa, 7 Januari 2025 - 22:17 WIB

Foto Terduga Pelaku Pembunuhan Nenek dan Cucu Picu Amarah Warga

Berita Terbaru